Harianviral.com - Kebanyakan seseorang menginginkan pernikahan tak lain karena untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pernikahan yang tanpa hubungan badan pasti akan terasa hambar.
Bahkan sebelum menikah pun juga sudah banyak pasangan yang melakukan hubungan badan. Hal ini sepertinya sudah tampak banyak dilakukan oleh beberapa pemuda masa kini.
Namun lain halnya dengan negara Jepang. Seperti yang kami lansir dari laman yangserucom, negeri matahari terbit ini kini semakin tak tertarik dengan yang namanya hubungan badan.
Kehidupan suami-istri tanpa hubungan badan ini kini semakin meningkat di negara tersebut. Hasil ini seperti pada survey yang dilakukan Asosiasi Keluarga Berencana Jepang (JFPA).
Disebutkan, survei tersebut menjangkau 3.000 orang dalam rentang usia 16-49 di seluruh penjuru negeri.
Dalam survey tersebut, 655 responder yang menikah tercatat 47,2% mengaku tak melakukan hubungan badan lebih dari sebulan. Angka ini bertambah dibandingkan tahun 2014 yang menunjukkan angka 44,6%.
“Nah, angka inilah yang terlihat akan terus berkembang,” ungkap Dr. Kunio Kitamura, Direktur JFPA.
Bahkan sebelum menikah pun juga sudah banyak pasangan yang melakukan hubungan badan. Hal ini sepertinya sudah tampak banyak dilakukan oleh beberapa pemuda masa kini.
Namun lain halnya dengan negara Jepang. Seperti yang kami lansir dari laman yangserucom, negeri matahari terbit ini kini semakin tak tertarik dengan yang namanya hubungan badan.
Kehidupan suami-istri tanpa hubungan badan ini kini semakin meningkat di negara tersebut. Hasil ini seperti pada survey yang dilakukan Asosiasi Keluarga Berencana Jepang (JFPA).
Disebutkan, survei tersebut menjangkau 3.000 orang dalam rentang usia 16-49 di seluruh penjuru negeri.
Dalam survey tersebut, 655 responder yang menikah tercatat 47,2% mengaku tak melakukan hubungan badan lebih dari sebulan. Angka ini bertambah dibandingkan tahun 2014 yang menunjukkan angka 44,6%.
“Nah, angka inilah yang terlihat akan terus berkembang,” ungkap Dr. Kunio Kitamura, Direktur JFPA.
loading...
Dari survey tersebut menyebutkan kalau laki-laki jadi enggan berhubungan badan diakrenakan terlalu banyak beban pekerjaan. Pengakuan tersebut merupakan rasio tersebar yangt disampaikan oleh responder.
“Kendati demikian, kesimpulan dalam survei ini tak bisa membuktikan adanya hubungan antara jumlah jam kerja dan keengganan dalam berhubungan s3k5,” kata Kitamura.
“Kendati demikian, kesimpulan dalam survei ini tak bisa membuktikan adanya hubungan antara jumlah jam kerja dan keengganan dalam berhubungan s3k5,” kata Kitamura.